Kain tie dye bukanlah suatu hal yang asing bagi banyak orang saat ini, karena busana model ini memiliki banyak motif kain dan semakin banyak peminat dari generasi muda. Maka busana ini semakin naik daun karena busana ini selalu memberikan kesan yang simpel dan tetap nyaman digunakan. Busana model tie dye semakin mudah dibeli dan dipesan baik secara online maupun offline. Berikut fakta menarik seputar tie dye.
Selain di beberapa Afrika dan Amerika di atas, Jepang juga memiliki ciri khas tie dye yang dikenal sebagai shibori. Teknik ini sudah pernah eksis di tahun 552-794 Masehi. Di luar versi sejarah yang bervariasi, banyak orang yang melakukan asosiasi tie dye dengan generasi subkultur hippie di Amerika Serikat era 1960-1970an. Kala itu, tie dye merupakan salah satu tanda perlawanan bagi para hippiers terhadap perkembangan budaya utama pada waktu itu. Perlawanan tersebut ditujukan untuk menghadapi kapitalisme dan keseragaman yang sedang terjadi. Pemakaian tie dye sebagai wujud pernyataan counterculture.
Kain tie dye sendiri memiliki teknik pewarnaan yang cukup menarik dan unik. Teknik yang digunakan lebih dikenal sebagai metode ikat celup. Pewarnaan yang dilakukan secara khusus sebagai dye. Tata cara pembuatan tie dye dapat dikerjakan secara mudah. Karena siapa pun orang dapat melakukannya tanpa perlu menggunakan banyak alat. Saat ingin mempraktekkannya, maka peralatan dan bahan yang perlu disediakan berupa kaos, pewarna dye, tali pengikat, plastik dan lain sebagainya.
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar bisa mendapatkan varian pola maupun motif pada busana. Beberapa pola diantaranya galaksia, mandala, garis, emoji, spiral dan lain sebagainya.